menu
5 Faktor Risiko yang Meningkatkan Sifilis pada Remaja
Klinik Apollo, Jakarta – Sifilis merupakan penyakit yang menular dari orang ke orang melalui berbagai metode hubungan intim. Dengan faktor risiko sifilis yang beragam, penyakit ini bisa menginfeksi siapa pun termasuk remaja.

faktor risiko sifilis

Klinik Apollo, Jakarta – Sifilis merupakan penyakit yang menular dari orang ke orang melalui berbagai metode hubungan intim. Dengan faktor risiko sifilis yang beragam, penyakit ini bisa menginfeksi siapa pun termasuk remaja.

Sifilis dapat muncul tanpa gejala, tetapi tidak menutup kemungkinan gejala infeksi tersebut bisa timbul dan memberikan dampak yang berbeda kepada setiap penderita. Nah, artikel ini akan membahas lima faktor risiko yang meningkatkan sifilis pada remaja. Simak informasi berikut ini.

Penyakit Sifilis Itu Seperti Apa?

Sebelum mengetahui faktor risiko sifilis, penting untuk memahami secara detail tentang pengertian sifilis itu sendiri.

Sifilis adalah infeksi menular seksual yang dapat memunculkan gejala berbeda tergantung tahapannya. Penyakit yang dikenal sebagai raja singa ini disebabkan oleh Treponema pallidum, bakteri berbentuk spiral, senang dengan orang-orang yang aktif secara seksual.

Adapun tahapan sifilis terbagi menjadi empat, yaitu tahap primer, sekunder, laten, dan tersier. Tahap pertama sifilis yang disebut sifilis primer, biasanya ditandai dengan kemunculan satu luka atau lebih pada organ intim atau bibir vagina. 

Luka tersebut tidak menyakitkan dan mungkin tidak tampak. luka ini acap kali muncul 10 sampai dengan 90 hari setelah terinfeksi.

Tahap kedua sifilis, sifilis sekunder, biasanya terjadi beberapa pekan hingga beberapa bulan setelah penularan. Gejala yang muncul pada tahap ini dapat meliputi lepuhan pada kulit yang tidak gatal, lelah, nyeri kepala, demam, radang tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Tahap ketiga sifilis, yakni sifilis laten, terjadi setelah sekunder dan tidak adanya gejala selama beberapa tahun. Akan tetapi, Treponema pallidum masih ada dalam tubuh dan dapat menyebar ke organ dalam, termasuk otak, saraf, mata, hati, tulang, dan persendian.

Tahap terakhir sifilis, sifilis tersier, dapat terjadi beberapa tahun pascainfeksi awal. Gejala yang muncul pada tahap ini dapat meliputi gangguan pada organ dalam manusia, kerusakan saraf, masalah penglihatan, bahkan merenggut nyawa.

Berbagai Faktor Risiko Penyakit Sifilis pada Remaja

Risiko sifilis yang terjadi pada remaja terdiri atas beberapa faktor. Berikut adalah lima faktor yang meningkatkan risiko penyakit sifilis pada remaja:

  1. Aktivitas seksual tidak aman

Kaum remaja yang terlibat dalam aktivitas seksual yang tidak aman atau berisiko, seperti bersanggama tanpa kondom atau memiliki banyak pasangan seksual, memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi sifilis.

  1. Pengetahuan seks yang kurang

Kawula muda yang tidak diberi pendidikan tentang seks yang memadai oleh lingkungan sekitar, seperti keluarga, mungkin tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang kiat mencegah penyakit seksual termasuk sifilis.

  1. Pengalaman seksual sejak dini

Aktivitas seksual pada usia yang lebih muda mempunyai risiko lebih tinggi terinfeksi penyakit raja singa dan infeksi menular seksual lainnya.

  1. Terjerat dalam hubungan sesama jenis

Keterlibatan seseorang dalam hubungan sesama jenis terutama di usia remaja, memiliki potensi terkena sifilis yang lebih besar. Misalnya, laki-laki menyukai laki-laki atau perempuan yang senang dengan perempuan.

  1. Aktif mengonsumsi narkotika

Penyakit sifilis dapat menular melalui jarum suntik yang tidak steril, dan aspek itulah yang mungkin ada pada obat-obatan terlarang. Remaja yang aktif mengonsumsi atau memakai barang-barang tersebut, risiko terkena sifilis lebih tinggi.

Sayangi orang-orang sekitar kita dan jangan sampai mereka memiliki faktor risiko yang tinggi sehingga sifilis membabi buta.

Jika Anda berusia muda atau orang-orang sekitar Anda ada pada fase remaja, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan untuk mendapatkan penanganan dan tindakan pencegahan yang akurat.

Konsultasi Gratis dengan Dokter Klinik Apollo

Klinik Apollo adalah Klinik Kelamin Jakarta yang berada di lokasi strategis, memiliki standar internasional, serta perlengkapan terbaru dan modern.

Klinik Apollo mampu mengatasi berbagai penyakit kelamin. Kami akan melayani Anda dengan cepat, tepat, dan profesional. Anda tidak perlu khawatir karena biaya penanganan sangat terjangkau. 

Klinik Apollo yang merupakan spesialis penyakit kelamin sangat mengutamakan kepuasan dan kesembuhan setiap pasiennya dengan memprioritaskan pasien pada setiap pelayanan dan pengobatan.

Anda dapat memanfaatkan layanan konsultasi medis secara daring melalui WhatsApp, telepon, maupun live chat secara gratis jika memiliki pertanyaan seputar penyakit kelamin.